Sabtu, 16 November 2013

Reaksi Kimia

Percobaan Reaksi Kimia

A. Persamaan reaksi: gambaran reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisien masing–masing.

Misal: reaksi gas hidrogen dan gas oksigen membentuk air
2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l)
Lambang-lambang yang digunakan:
    menghasilkan
+        ditambah
(s)     solid (padatan)
(g)     gas
(l)      liquid (cairan)
(aq) aquous (terlarut dalam air)

B. Koefisien Reaksi: adalah bilangan yang mendahului rumus kimia zat dalam persamaan reaksi
          2H2 (g) +  O2 (g) 2H2O (l)

2H2(g) + 1O2 (g)→  2H2O (l)

koefisien hidrogen adalah 2, koefisien oksigen adalah 1, dan koefisien air adalah 2.

C. Penulisan persamaan reaksi: dapat dilakukan dalam dua langkah sebagai berikut :
a. Menuliskan rumus kimia zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan tentang wujudnya.
b. Penyetaraan, yaitu memberikan koefisien yang sesuai dengan jumlah atom setiap unsur sama pada kedua rumus.

D. Penyetaraan persaman reaksi dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a. Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya yang memiliki rumus paling kompleks sama dengan satu, sedangkan zat lain diberikan koefisien sementara berupa huruf.
b. Terlebih dahulu setarakan unsur yang terkait langsung dengan zat yang diberi koefisien satu.
c. Setarakan unsur yang lain.

Contoh
Reaksi gas metana (CH4) dengan gas oksigen (O2) membentuk gas karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O)

Langkah 1:
Menuliskan rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi:
CH4 (g) + O2 (g) CO2 (g) + H2O (g)

Langkah 2 (Penyetaraan):
1. Tetapkan koefisien CH4 = 1, sedangkan yang lain dengan huruf.
        CH4 (g) + aO2 (g) bCO2 (g) + cH2O (g)

2. Setarakan atom C dan H.
a) Perhatikan jumlah atom C di sebelah kiri = 1 ; berarti jumlah atom C di sebelah kanan  (b) = 1.
b) Perhatikan jumlah atom H di sebelah kiri = 4 ; berarti jumlah atom H di sebelah kanan = 2c, berarti 2c = 4, atau c = 2

3. Setarakan jumlah atom O, jumlah atom O di ruas kiri = 2a. Di ruas kanan = 2 + 2 = 4, berarti 2a = 4 atau a = 2.

Dengan demikian diperoleh persamaan reaksi sebagai berikut :
      CH4 (g) + 2O2 (g) CO2 (g) + 2H2O (g)


E. Macam-macam Reaksi Kimia
1. Reaksi Penggabungan
Yaitu dua atau lebih zat tergabung membentuk zat lain.
Rumus: A + B AB
Contoh
Reaksi hidrogen dengan oksigen membentuk air
2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l)

2. Reaksi Penguraian
Yaitu reaksi satu zat terurai menjadi dua atau lebih zat.
Reaksi ini membutuhkan energi berupa kalor, cahaya, dan listrik.
Rumus: AB A + B

Contoh
Penguraian air oleh listrik menghasilkan hidrogen dan oksigen
listrik
2H2O (aq ) 2H2 (g) + O2 (g)

3. Reaksi Penggantian
Reaksi penggantian tunggal terjadi bila satu unsur menggantikan
unsur lain dalam satu senyawa.
Untuk menyelesaikan persamaan reaksi penggantian terdapat dua persamaan, yaitu :
a. Bila A menggantikan B sebagai berikut:
A + BC B + AC
b. Bila D menggantikan C sebagai berikut:
D + BC C + BD

Contoh
Sebuah kawat tembaga dimasukkan ke dalam larutan perak nitrat.
Tembaga lebih aktif daripada perak, maka tembaga menggantikan perak membentuk larutan tembaga (II) nitrat berwarna biru.

Reaksi antara tembaga dengan perak nitrat, sebagai berikut :
Cu (s) + 2AgNO3 (aq) 2Ag (s) + Cu(NO3)2 (aq)

F. Reaksi kimia yang terjadi mengakibatkan beberapa perubahan, antara lain:
a. Terbentuk Endapan: Air direbus kemudian didinginkan, maka ada kapur yang menempel pada panci
b. Menghasilkan Gas: Karbit yang dicampur dengan air akan bereaksi menghasilkan gas karbit.
c. Perubahan Suhu: kayu dibakar menghasilkan panas


G. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi, antara lain:
a. Ukuran Partikel: semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat reaksi yang terjadi.
b. Suhu: Semakin tinggi suhu reaksi, semakin cepat reaksi berlangsung

Referensi:
Ilmu pengetahuan alam 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII Teguh Sugiyarto, Eny Ismawati — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Gambar: http://4.bp.blogspot.com/-KLGJ7ub3NHE/UNnbtBPzexI/AAAAAAAAAxE/bO-Ip3lq0Zg/s1600/116365_Full.jpg

0 komentar:

Posting Komentar